Pohon Kina – Morfologi, Jenis, Faedah & Budidaya


Manfaat pohon kina selaku tumbuhan obat malaria sudah dikenal semenjak lama dan riwayatnya cukup panjang. Pohon yang kini populasinya tergolong langka ini dikenal menurut cerita kesembuhan seorang putri kerajaan berjulukan Chinchon yang sekaligus merupakan istri dari Raja Muda Peru yang menderita penyakit malaria.





Kejadian ini terjadi pada tahun 1638 ketika putri Chinchon yang terserang penyakit malaria berhasil sembuh sehabis meminum ramuan herbal dari kulit kayu ‘quinquina’. Dalam sejarah tersebut, pohon kina yang dimaksud berasal dari lereng pegunungan Andes di sekeliling Peru dan Ekuador, Amerika Selatan.





Bahkan, nama ilmiah pohon kina yakni Cinchona diambil dari nama putri raja yang disebutkan di atas. Untuk lebih mengenal tanaman kina dan beragam manfaatnya, simak penjelasan di bawah ini.






Taksonomi





Kingdom:Plantae
(tanpa takson):Angiospermae
(tanpa takson):Eudikotil
(tanpa takson):Asteridae
Ordo:Gentianales
Famili:Rubiaceae
Genus:Cinchona




Morfologi





Pohon Kina ialah salah satu tumbuhan langka yang tumbuh di tempat hutan hujan tropis, tergolong Indonesia. Terdapat sekitar 11 spesies pohon kina di Indonesia. Namun cuma dua spesies yang dianggap memiliki ekonomi, adalah Cinchona Ledge Riana Moens dengan kandungan kinin yang tinggi dan Cinchona Succirubra dengan keunggulan tahan terhadap penyakit akar.





morfologi pohon kina




Pohon kina ialah flora yang asalnya dari lereng pegunungan Andes di daerah Amerika Selatan. Secara keseluruhan, terdapat 25 jenis kina dengan ciri morfologi selaku berikut:





  • Kina tumbuh dengan tinggi kurang lebih 5 sampai 17 meter
  • Batang pohon kina berkayu berbentuk lingkaran dan warna batangnya cokelat kehijauan
  • Akarnya berjenis akar tunggang dan berwarna putih kecokelatan
  • Buah pohon kina bentuknya kotak, keras dan berwarna cokelat muda
  • Biji buah kina sangat kecil dan berwarna hitam
  • Bunga pohon kina bersifat beragam, berupa bintang, berwarna putih kekuningan, serta di bab pangkalnya menyatu dan warnanya hijau
  • Daun kina berupa lonjong dan ujungnya tumpul, warnanya hijau dikala pohon masih mudah dan berubah kemerahan saat telah renta
  • Kulit kayu kina mengandung senyawa alkaloid, saponin, flavonoid dan polyphenol, tetapi tidak semua jenis pohon kina mampu memproduksi kinin atau senyawa alkaloid yang lain




Asal, Sebaran & Habitat





Kina berasal dari pegunungan Andes pada ketinggian 1000 hingga 1500 mdpl. Pohon ini tersebar sampai Indonesia dan tumbuh di kawasan dengan ketinggian 8000 sampai 2000 mdpl, tetapi ketinggan idealnya adalah 14000 sampai 1700 mdpl.





Jumlah curah juhan ideal untuk budidaya kina yaitu 2000 mm sampai 3000 mm per tahun. Sedangkan suhu untuk perkembangan yang baik berada pada kisaran 13,5 hingga 21 derajat Celcius dengan kelembaban 68& hingga 97%.





Jenis tanah yang sesuai untuk budidaya flora kina ialah tanah subur, gembur tidak bercadas atau berbatu, kadar pH 4.6 hingga 6.5 (optimal di pH 5.8) serta kaya bagian organik.





Jenis Spesies





  • Cinchona antioquiae L.Andersson (1998).
  • Cinchona asperifolia Wedd. (1848).
  • Cinchona barbacoensis H.Karst. (1860).
  • Cinchona × boliviana Wedd. (1848).
  • Cinchona calisaya Wedd. (1848).
  • Cinchona capuli L.Andersson (1994).
  • Cinchona fruticosa L.Andersson (1998).
  • Cinchona glandulifera Ruiz & Pav. (1802).
  • Cinchona hirsuta Ruiz & Pav. (1799).
  • Cinchona krauseana L.Andersson (1998).
  • Cinchona lancifolia Mutis (1793).
  • Cinchona lucumifolia Pav. ex Lindl. (1838).
  • Cinchona macrocalyx Pav. ex DC. (1829).
  • Cinchona micrantha Ruiz & Pav. (1799).
  • Cinchona mutisii Lamb. (1821).
  • Cinchona nitida Ruiz & Pav. (1799).
  • Cinchona officinalis L. (1753)
  • Cinchona parabolica Pav. in J.E.Howard (1859).
  • Cinchona pitayensis (Wedd.) Wedd. (1849).
  • Cinchona pubescens Vahl (1790), syn. C. succirubra
  • Cinchona pyrifolia L.Andersson (1998).
  • Cinchona rugosa Pav. in J.E.Howard (1859).
  • Cinchona scrobiculata Humb. & Bonpl. (1808).
  • Cinchona villosa Pav. ex Lindl. (1838).
  • Cinchona robusta
  • Cinchona hybrida




Manfaat dan Khasiat





Banyak sekali khasitan flora kina yang mampu kita manfaatkan, mulai dari menurunkan demam, meredakan alergi atau jamur, menyembuhkan influenza, mengobati diare hingga mengobati penyakit malaria. Manfaat kina lazimnya diambil rebusan air dari kulit batang pohonnya untuk diminum.





kulit kina




Namun pemanfaatan ekstrak pohon kina juga harus diamati baik-baik dan tidak boleh sembarangan disantap. Berikut ini beberapa hal yang perlu dikenali sebelum menetapkan untuk memakan ekstrak tumbuhan kina, antara lain:





  • Untuk wanita hamil, diusulkan konsultasi apalagi dulu dengan dokter
  • Ekstrak kina ialah obat terapi atau tambahan, sehingga tetap harus minum obat medis terlebih jikalau sakitnya telah parah
  • Jangan minum tonik atau alkohol serempak dengan ekstrak kina alasannya bisa mengakibatkan imbas samping
  • Ekstrak tumbuhan kina tidak cocok untuk penyakit diabetes atau penyakit mata




Berikut ini yakni manfaat dan khasiat dari ekstrak pohon kina untuk kesehatan, antara lain:





1. Menyembuhkan Malaria





Kandungan senyawa alkaloid dan kuinina yang terdapat pada flora kina efektif mengobati tanda-tanda penyakit malaria. Cara kerjanya dengan membunuh dan menghalangi pertumbuhan benalu yalaria yang ada di dalam fatwa darah.





2. Menurunkan Panas Demam





Pohon kina juga mempunyai khasiat dan faedah untuk menurunkan panas demam alasannya mengandung antipiretik atau penurun demam. Bagian dari tanaman kina yang mampu dimanfaatkan yaitu kulit batangnya. Caranya juga cukup mudah, yaitu dengan meminum air rebusan kulit kina. Setelah itu, panas demam akan berangsur mereda dan sembuh.





3. Mengatasi Jamur Kulit





Bagi sebagian perempuan yang ingin kulitnya bersih mulus tanpa jamur dan penyakit lainnya, semestinya cobalah untuk menggunakan ekstrak kulit pohon kina. Kina memiliki sifat anti jamur sehingga bisa mencegah jamur, basil dan kuman, serta pancaran sinar matahari.





4. Mengatasi Penyakit Kanker





Khasiat tanaman kina juga digunakan untuk obat terapi penyakit kanker. Praktik ini telah dijalankan oleh penduduk di Amerika Selatan. Beberapa kanker yang mampu diobati melalui terapi pohon kina ialah kanker payudara, limpa, hati, dan berbagai jenis kanker lainnya. Pohon kina yang mempunyai sifat anti inflamasi sangatcocok untuk mengobati dan menangkal penyakit kanker.





5. Kesehatan Jantung





Khasiat pohon kina juga mampu dimanfaatkan untuk menangani dan menghalangi penyakit jantung. Manfaat ini sudah diketahui semenjak kurun ke 17 dan dipercaya mampu mengobati sakit jantung dan aritmia. Fungsi zat ini betul-betul mampu dinikmati dan menyehatkan jantung khususnya yang berhubungan dengan gangguan pembekuan darah. Zat alkaloid yang disebut kuinidin berperan dalam memerangi dan menetralisir kuman dan bakteri yang menumpuk di pembuluh darah.





6. Mengatasi Masalah Pencernaan





Kandungan kina mampu menangani benalu dan protozoa penyebab masalah pencernaan di dalam usus. Kulit pohon kina juga mampu merangsang bikinan organ pencernaan untuk menciptakan enzim yang diharapkan oleh terusan pencernaan.





7. Menambah Nafsu Makan





Selain berguna untuk menyembuhkan dan mengatasi banyak sekali problem pencernaan, ekstrak kina juga bermanfaat untuk memperbesar nafsu makan. Pohon kina mampu diambil kulitnya atau kita dapat berbelanja ekstrak pohon kina siap pakai kemudian mencampurkan dengan sayuran dan makanan yang disenangi anak-anak.





8. Mengobati Diare





Tumbuhan kina juga dipercaya berguna untuk mengobati sakit diare. Caranya dengan membuat air rebusan dari kulit kayu kina lalu meminumnya.





9. Mengobati Influenza





Selain dapat menanggulangi penyakit kronis mirip jantung atau kanker, tanaman ini juga berkhasiat untuk mengobati influenza ringan hingga berat, antra lain flu biasa, flu batuk, bersin-bersin, hidung mampat, dan lainnya sampai flu babi.





10. Mengobati Gangguan Pembuluh Darah





Gejala-gejala penyakit yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah juga bisa diobati dengan ekstrak kandungan kina. Masalah pembuluh darah yang dimaksud mirip varises dan juga wasir.





11. Mengatasi Keram Otot Kaki





Sebuah penelitian tahun 1998 pernah pertanda khasiat pohon kina untuk menangani keram otot seperti kejang otot atau keram kaki. Pada penelitian tersebut, tercatat bagaimana efek konkret yang ditunjukkan setelah penderita mengkonsumsi ekstrak dari pohon kina. Namun, ada efek samping yang ditimbulkan, ialah tinnitus. Kemudian penelitian lainnya pada tahun 2002 membuktikan bahwa ekstrak pohon kina bisa mengurangi intensitas, frekuensi dan juga rasa nyeri pada keram otot tanpa menimbulkan efek samping.





Selain bermanfaat untuk kesehatan, ekstrak kina juga dimanfaatkan dalam bidan industri atau bikinan. Pohon kina dimanfaatkan dalam industri kosmetik, bio pestisida atau pestisida alami, obat untuk hewan, dan lain sebagainya. Ekstrak pohon kina juga sudah banyak dijual di pasaran sehingga mampu pribadi di konsumsi dalam bentuk serbuk atau sediaan tablet.





Potensi Kina di Indonesia





Manfaat kina untuk keperluan pengobatan menyebabkan ajakan kian meningkat. Namun hal ini tidak dibarengi oleh kemajuan perkebunan kina, bahkan pada tahun 2009 hingga 2014 luas perkebunan kina senantiasa menurun.





Indonesia hanya menghasilkan 500 ton kina per tahun dan 90% pasokannya dipenuhi oleh kebun kina dari Priangan, Jawa Barat. Daerah ini memiliki peluang untuk budidaya kina alasannya adalah memiliki topografi dan iklim yang tepat dengan syarat tumbuh pohon kina.





Budidaya





1. Pembibitan





Pembibitan ialah upaya untuk menemukan bahan tanam yang cocok kebutuhan dan tujuan penanaman. Perbanyakan vegetatif yaitu cara yang sering dijalankan, ialah melalui stek batang dan sambung pucuk.





2. Pengolahan Lahan





Lahan tanam harus dibersihkan dari tumbuhan pengganggu dan gulma. Selain itu, tanah juga perlu dimasak dengan cara dicangkul sedalam 60 cm pada tahap pertama dan tahap ke dua sedalam 40 cm sekitar 2 atau 3 ahad setelahnya. Hal ini bertujuan supaya struktur tanah gembur dan lalu dijalankan penebaran pupuk kandang atau kompos sekitar 50 hingga 60 ton per hektar.





Jika tanah mempunyai pH kurang dari 4,5 maka diharapkan pengapuran sesuai kebutuhan. Kapur berbentukdolomit dan kalisti yang dicampurkan merata setiap 100 gram per lubang. Setelah itu, tanah ditaburi pupuk TSP agar memacu kemajuan bibit yang hendak ditanam.





3. Teknik Penanaman





Pola penanaman semestinya menyesuaikan topografi lahan. Terdapat 3 jarak tanam yang mampu dipakai, yakni:





  • jarak tanam rapat 75 x 75 cm
  • jarak tanam menengah 100 x 100 xm
  • jarak tanam lebar 1,25 x 1,25 m




Lubang tanam dapat dibentuk sedalam 20 x 20 x 40 untuk bibit polybag dan 30 x 30 x 40 untuk bibit cabutan.





4. Cara Tanam





Apabila bibit berasal dari polybag, maka plastik harus disobek dan ditanam bareng medianya. Setelah itu bibit disangga dengan bagian bambu dan ditimbun dengan tanah dengan sedikti pemadatan serta kerjakan penyiraman.





Bibit cabutan ialah bibit yang telah memiliki akar sekitar 30 cm dan tinggi 40 atau 50 cm. Bibit harus ditanam dalam posisi tegak kemudian ditimbun tanah dan dipadatkan.





Penanaman seharusnya dikerjakan pada awal isu terkini hujan atau sekitar bulan September. Tanaman pelindung juga dapat ditanam untuk menutup tanah dan memperbaiki iklim mikro agar lebih segar.





5. Pemeliharaan





Pada budidaya kina, diharapkan penylaman, penyiangan, pembubunan dan pemupukan secara terpola. Pupuk yang diberikan seharusnya adalah pupuk organik, adalah kompos atau pupuk kandang. Tanaman muda diberikan pupuk setiap 2 sampai 3 bulan sekali sebanyak 5 hingga 7 kg per tanaman. Sedangkan tanaman yang umurnya diatas 3 tahun, diberikan kompos setiap 6 bulan sekali sebanyak 10 sampai 12 kg per flora.





6. Masa Panen





Bagian pohon kina yang dapat dimanfaatkan antara lain, kulit batang, dahan, cabang dan ranting. Ranting kina dapat dipanen dikala berumur 6 atau 7 tahun. Panen dengan cara tebangan dapat dikerjakan pada pohon yang berumur 9 hingga 11 tahun. Sedangkan panen dengan sistem penjarangan dilakukan pada usia 3, 5, 6, 7, 8, 12, dan 24 tahun dengan total penjarangan tidak lebih dari 12,5% dari total tumbuhan.


0 Response to "Pohon Kina – Morfologi, Jenis, Faedah & Budidaya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel