Pohon Balsa – Jenis, Budidaya Dan Harga


Bagi orang yang menekuni kegemaran aeromodelling atau olahraga gliding dan surfing niscaya familiar dengan jenis kayu yang dihasilkan dari pohon balsa. Bukan tanpa karena, kegemaran serta olahraga yang menggunakan material kayu menentukan kayu balsa alasannya adalah mempunyai ketahanan dan sifat yang ringan.





Bahkan kalau dibandingkan fiberglass, kayu dari pohon balsa memiliki berat jenis yang lebih rendah. Diketahui berat jenis fiberglass ialah 0,24 dan berat jenis kayu balsa cuma 0,16. Kayu lain yang juga mempunyai berat jenis ringan yaitu kayu sengon, ialah 0,33.






Mengenal Pohon Balsa





Pohon balsa adalah penghasil kayu ringan yang dinamakan balsa. Tumbuhan ini berasal dari Amerika Selatan dengan nama ilmiah Ochroma pyramidale. Produsen paling besar kayu balsa di dunia berasal dari Ekuador, Papua Nugini dan Indonesia.





aeromodelling dari kayu balsa




Jenis Kayu Balsa





Dalam jual beli kayu, kayu ini dibagi menjadi tiga jenis menurut tingkat kepadatannya, yaitu:





  • Light < 120 kg/m3 yang lazimnya digunakan untuk aeromodelling
  • Medium 120-180 kg/m3 yang lazimnya digunakan untuk keperluan komposit industri
  • Heavy >180 kg/m3 yang lazimnya dipakai untuk pengganti kayu keras




Budidaya Pohon Balsa





Manfaat kayu balsa yang mampu digunakan untuk aneka macam keperluan memunculkan kesempatan usaha gres, ialah budidaya pohon balsa. Tanaman balsa merupakan jenis tanaman yang mampu berkembang dengan cepat. Pohon balsa yang sudah mempunyai diameter 30 cm atau sekitar berumur 4 tahun sudah mampu dipanen dan dijual kayunya.





morfologi balsa




Sistem perkebunan kemitraan banyak dipraktekkan untuk budidaya pohon ini, misalnya di petani-petani di Jawa Timur yang berafiliasi dengan perusahaan kayu. Akan namun, kepopuleran balsa masih kalang dengan pohon sengon, walaupun kala panen sengon yang lebih panjang hingga 6-7 tahun saat meraih diameter 30 cm.





Di Indonesia, pohon balsa belum dikenal secara luas, baik dari segi tanaman, teknologi dan pengaplikasiannya. Bahkan, dalam peraturan perundang-usul balsa masih disamakan dengan Eucalyptus, meskipun cenderung mempunyai kesamaan dengan kayu sengon.





Selain itu, pajak ekspor kayu balsa juga masuk sebagai produk kayu yang berasal dari hutan alam dan bukan tergolong produk plantation mirip sengon.





Kayu balsa mempunyai harga setara kayu pinus, albisia, akasia mangium, karet dan gamelina. Harga kayu bundar dengan diameter 30 cm, ketika ini mencapai Rp 135.000,- per m3. Sedangkan, diameter 20 cm sampai 29 cm sekitar Rp 118.000 per m3 dan diameter dibawah 19 cm kisaran Rp 80.000,- per m3.





Sebenarnya kita mampu menerima kayu balsa dengan harga lebih murah dengan membelinya dari Hutan Tanaman Industri (HTI) dengan harga Rp 20.000,- per m3. Harga ini jauh lebih murah dibanding kayu pinus dan kayu karet yang meraih Rp 45.000,- sehingga cocok bagi para produsen serta pengrajin.


0 Response to "Pohon Balsa – Jenis, Budidaya Dan Harga"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel